Jumat, 06 September 2013

Kebakaran 

A. Sebab Terjadinya Kebakaran


  1. Penyebab Terjadinya Kebakaran
    Kita sering mendengar atau melihat peristiwa kebakaran. Peristiwa kebakaran termasuk musibah atau kecelakaan, karena kebakaran ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sengaja oleh siapapun.
    Namun, di antara peristiwa kebakaran yang terjadi, penyebab yang paling banyak adalah faktor kelalaian manusia. Kelalaian, keteledoran, kecerobohan, dan ketidak pedulian segelintir orang mengakibatkan malapetaka bagi banyak orang. 
    Kebakaran berarti api. Apa bila "kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan". Itulah si jago merah alias api.
    Kelalaian manusia dapat diatasi dengan sikap hati-hati dan cepat tanggap terhadap berbagai hal yang perlu dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila sikap tersebut sudah melekat pada diri seseorang, maka peluang untuk terhindar dari malapetaka akan lebih besar. 
    Berikut ini secara berturut-turut akan dibahas sebab-sebab terjadinya kebakaran:  

    •  Korsleting Listrik 



     Kebakaran yang disebabkan korsleting listrik adalah yang paling sering terjadi, terutamadi perkotaan yang banyak menggunakan penerangan listrik. Korsleting listrik terjadi karena hubungan pendek arus listrik. Ini bisa terjadi karena dua buah kabel listrik yang terkelupas, lalu bersinggungan, bisa juga karena instalasi listrik yang usianya sudah terlalu tua. 

    • Kompor 
      Kompor adalah alat memasak yang praktis. Ada beberapa jenis kompor, misalnya kompor minyak, kompor gas, kompor listrik, dan sebagainya. Apapun jenis kompor itu bila sedang dinyalakan berarti ada api.
      Apabila di rumah ada kompor yang sedang menyala, jangan sekali-kali ditinggalkan terlalu lama, misalnyake warung, berbincang-bincangdengan tetangga, dan sebagainya. Sebaiknya kompor dimatikan erlebih dahulu apabila akan ditinggalkan. Kompor minyak tanah yang dinyalakan terus menerus dan minyaknya habis akan menjadi panas. Akibatnya kompor akan meledak.

      • Api Rokok

        Api dari putung rokok juga dapat mengakibatkan kebakaran. Orang yang merokokbiasanya suka membuang putung rokok sembarangan. Putung rokok yang dibuang itu masih ada apinya. Perokok yang bijaksana akan membuang putung rokok pada tempatnya. Sebelum dibuang apinya dimatikan terlebih dahulu. Cara mematikan api putung rokok adalah dengan menekan bara api ke asbak atau dengan cara lain yang lebih baik.

        • Membakar Sampah

        Membakar sampah berarti menyalakan api. Membakar sampah di sekitar rumah, apabila tidak diawasi dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Apalagi pada musim kemarau. Pada musim kemarau hampir semua benda terkena panas sinar matahari, sehingga mudah terbakar bila terkena api. Termasuk api dari pembakaran sampah. Pada musim kemarau, biasanya angin bertiup kencang. Angin bertiup dapat membesarkan api dari permukaan sampah yang tadinya kecil. Membakar sampah dengan tidak diawasi, kobaran apinya dapat menjalar atau terbawa angin. Api tadi dapat menyambar benda apa saja yang mudah terbakar, termasuk rumah-rumah penduduk. Dengan demikian kebakaran juga tak dapat dihindari. Oleh karena itu, jika membakar sampah harus diawasi.

        • Las Listrik

        Las listrik juga salah satu yang bisa mengakibatkan kebakaran, jika tidak memperhatikan kondisi dan keamanan di sekitarnya.

        •  Penjualan Bensin Eceran


        Aktifitas yang dilakukan sebagian masyarakat dengan menjual bensin eceran dipinggir-pinggir jalan, yang sangat membahayakan ketika terkena percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran. 
        B. Akibat Kebakaran dan Cara Mencegah serta Menanggulangi Kebakaran
        • Akibat dari Kebakaran

        Peristiwa kebakaran dapat membawa akibat yang mengerikan sekaligus memilukan. Peristiwa kebakaran dapat mengubah nasib manusia secara tiba-tiba menjadi nasib buruk. Hanya sedikit orang yang nasibnya berubah dari buruk menjadi baik akibat kebakaran. Orang yang bernasib cukup baik ketika terjadi kebakaran barangkali adalah orang yang mengasuransikan harta bendanya. Harta benda yang musnah dimakan api akan mendapat penggantian dari badan asuransi.
        Adapun penderitaan tersebut di antaranya sebagai berikut: 

        • Penduduk kehilangan tempat tinggal
        • Penduduk kehilangan harta kekayaan 
        • Penduduk kehilangan anggota keluarga
        • Penduduk kehilangan surat-surat berharga 
        • Penduduk kehilangan pekerjaan
        • Penerangan listrik padam
        • Hubungan komunikasi terputus

        •  Cara Mencegah Kebakaran
          • Hati-hati dengan api
          • Pemeriksaan alat-alat secara berkala
          • Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran
        • Cara Menanggulangi Kebakaran
          • Memutuskan aliran listrik
          • Memadamkan secara bersama-sama
          • Menghubungi dinas kebakaran
        Berbagai masalah yang menjadi kendala dalam penanganan terhadap kebakaran adalah sebagai berikut:
        1. Terlalu sempit jalan yang menuju ke tempat kejadian kebakaran, sehingga menyulitkan kepada mobil pemadam untuuk lewat.
        2. Sering terjadi kesulitan mendapatkan air untuk tambahan bagi mobil pemadam ketika terjadi kekurangan air untuk memadamkan kebakaran.
        3. Ketika terjadi kebakaran di gedung-gedung yang tinggi terdapat kesulitan bagi para petugas untuk sampai ke tempat kebakaran karena kurangnya fasilitas untuk pemadam kebakaran.

        Akibat Bahaya Banjir

        1. Akibat dari Bahaya Banjir
        Banjir sangatlah menakutkan dan membahyakan, bahkan banjir dianggap sebagai malapetaka bagi kehidupan manusia, karena di samping kehilangan harapan hidup juga dapat menelan korban jiwa.
        Bahaya banjir dapat mengakibatkan kerugian yang berdampak pada kehidupan masyarakat luas, yaitu sebagai berikut:
        • Rumah tergenang air dan menjadi rusak, bahkan rumah di bantaran kali dapat terbawa arus.
        • Harta benda atau perabot rumah menjadi hancur tidak bisa terpakai lagi.
        • Sungai akan menjadi dangkal akibat pinggiran kali atau sungai mengalami erosi, maka air yang mengalir ke dataran rendah volume dan luapan airnya mengalir lebih besar, yang disebut air bah.
        • Tanaman atau petani-petani tidak bisa menghasilkan tanamannya karenaterendam banjir yang mengakibatkan persediaan pangan menjadi terbatas.
        • Lahan-lahan pertanian terkikis oleh air erosi sehingga luas lahan berkurang dan tidak dapat dijadikan sebagai lahan pertanian maka jumlah hasil pertanian juga sedikit.
        • Prasarana umum seperti jembatan dan jalan rusak dan putus, sehingga lalulintas terhambat terutama hasil pertanian sangat sulit sampai ke pasar atau kota, akhirnya barang mengalami kekurangan maka harga barang itu meningkat.
        • Jalur transportasi dan penyaluran kebutuhan ekonomi tersendat, persediaan barang kebutuhan masyarakat langka yang mengakibatkan terjadinya peningkatan harga suatu barang.
        • Mengusik keamanan beristirahat dan tinggal terutama banjir datang di tengah malam.
        • Hilangnya surat-surat berharga, misal: ijazah, akta kelahiran, dan sertifikat tanah.
        • Yang paling merugikan yaitu dapat menghanyutkan dan menenggelamkan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian.
        2. Akibat Banjir Mendatangkan Berbagai Penyakit

        Adapun penyakit yang akan diderita oleh masyarakat akibat banjir bermacam-macam, di antaranya:

        • Penyakit demam berdarah dengue

        Penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk demam berdarah. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi agar tidak terjadi penyakit DBDadalah:
        1. Galakan kegiatan 3M, yaitu menguras, mengubur, menutup dengan cara manual.
        2. Lakukan pemberian bubuk abate di kamar mandi atau di tempat penampungan air.
        3. Melakukan penyemprotan. Hal itu dilakukan oleh pemerintah karena sarana serta obat untuk melakukan penyemprotan itu terlalu mahal. Penyemprotan itu disebu juga pengasapan. 

        • Penyakit diare
        Penyakit diare yaitu muntah-muntah dan buang air  yang terus menerus sehingga kehilnagan cairan tubuh mengakibatkan bahaya yang akan mengancam jiwa manusia. Penyakit tersebut terjadi disebabkan beberapa hal di antaranya:
        1. Kekurangan air bersih. Air akibat banjir akan menjadi tercemar. Kebutuhan air bersih kurang maka air yang kotor itu akan membawa wabah penyakit.
        2. Tubuh yang terlalu lama terendam oleh air banjir maka timbul kedinginan, daya tahan tubuh tidak seimbang.
        3. Akibat perut kosong atau lapar, akibat kekurangan makanan yang tersedia. 

        Kamis, 05 September 2013

        Lokasi-Lokasi Rawan Banjir di DKI Jakarta


        Dilihat dari letak geografis yang tidak menguntungkan, apabila pada musim hujan dan saat air pasang, maka di DKI Jakarta ini merupakan muara, hal itu disebabkan kondisi alam yang 40% merupakan wilayah yang berada di bawah permukaan air laut atau dataran rendah.
        Dapat kita lihat peta geografis wilayah-wilayah rawan banjir.
        Berdasarkan gambar peta di atas, maka banjir dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
        1. Banjir yang disebabkan oleh hujan.
        2. Banjir yang disebabkan oleh luapan air laut atau air pasang bagi daerah-daerah pesisir atau pinggiran pantai.
        Adapun lokasi rawan banjir yang perlu diwaspadai oleh masyarakat di antaranya:
        • Jakarta Pusat
        1. Matraman Dalam
        2. Kalipasir Kwitang
        3. Bunderan HI, Kebon Kacang, Teluk Betung
        4. Pejompongan/AL
        5. Jatipinggir
        6. Mangga Dua
        7. Karang Anyar
        8. Serdang
        9. Gunung Sahari
        10. Cempaka Putih

        • Jakarta Utara  
        1. Kapuk Kamal
        2. Kapuk Kamal Sediatmo
        3. Pantai Indah Kapuk
        4. Kapuk Muara, Teluk Gong, Muara Angke
        5. Pluit
        6. Pademangan Barat
        7. Pademangan Timur
        8. Sunter Agung
        9. Sunter Jaya
        10. Lagoa Buntu
        11. Kebon Bawang
        12. Warakas
        13. Sungai Bambu
        14. Papanggo
        15. Yos Sudarso
        16. Sunter Timur, Kodamar
        17. Perum Walikota Jakarta Utara
        18. Kelapa Gading
        19. Rawa Badak, Tugu, Lagoa
        20. Tugu Utara
        21. Semper
        22. Dewa Ruci, Dewa Kembar
        23. Rorotan atau Babek ABRI

        • Jakarta Barat
        1. Rawa Buaya
        2. Duri Kosambi
        3. Tegal Alur
        4. Kapuk Kedang/Poglar
        5. Cengkareng
        6. Kembangan Green Garden
        7. Meruya
        8. Pesing
        9. Krendang, Duri Utara
        10. Jelambar
        11. Tomang Rawa Kepak
        12. Jati Pulo
        13. Sukabumi Utara 
        14. Kelapa Dua
        15. Duri Kepa

        • Jakarta Selatan
        1. IKPN
        2. Pondok Pinang Cirendeu Permai
        3. Kebalen, Mampang Prapatan
        4. Tegal Parang
        5. Petogogan
        6. Pondok Karya
        7. Damai Jaya
        8. Pulo Raya
        9. Setia Budi Barat
        10. Bukit Duri, Kebayoran Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu
        11. Pengadengan, Kalibata, Rawa Jati, Gang Arus
        12. Cipulir, Ciledug Raya

        • Jakarta Timur 

        1. ASMI, Perintis
        2. Pulo Mas
        3. Pulo Nangka
        4. Rawa Bunga
        5. Kebon Nanas
        6. Cipinang Jaya
        7. Cipinang Indah, Cipinang Muara, Cipinang Melayu
        8. Malaka Selatan, Pondok Kelapa
        9. Buluh Perindu, Tegal Amba
        10. Halim Perdana Kusuma
        11. Kramat Jati
        12. Kampung Rambutan, Ciracas, Cibubur
        13.  Ujung Menteng
        Peta Aliran Sungai DI DKI Jakarta




        Mencegah Banjir


        1. Pencegahan Bahaya Banjir

        Dalam pepatah, pencegahan lebih murah dari pada menanggulangi, pencegahan penyakit lebih baik dilakukan daripada mengobati. Terjadinya banjir di DKI Jakarta pada musim hujan bukan hal baru bagi masyarakat yang menjadi langganan banjir, mereka tidak pernah merasa kapok, maka mereka tetap menempati lingkungan yang menjadi langganan banjir. Hampir setiap tahun banjir di daerah tertentu merupakan hal biasa bagi masyarakat. Banjir itu bukan harta benda saja yang musnah bahkan sering terjadi korban jiwa.
        Untuk mencegah bahaya banjir, maka berbagai upaya yang dapat dilakukan merupakan salah satu antisipasi yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat dengan cara di antaranya: 
        1. Usaha yang Dilakukan Pemerintah
        • Melakukan kegiatan untuk membersihkan sungai oleh petugas pengairan sehingga di upayakan sunggai-sungai itu tetap terpelihara dan terhindar dari sampah, dilakukan secara terus menerus.

        • Memelihara pintu air dengan baik sehingga pintu air itu tetap berfungsi dengan baik sehingga pada saat dibutuhkan maka petugas pengairan dengan mudah melakukan pekerjaannya. 

        • Memberikan penyuluhan, mulai dari pemerintahan terkecil, RT/RW, Lurah kepada warganya, agar masyarakat mengerti, memahami fungsi sungai itu dengan baik demi kelancaran air dan terhindar dari banjir yang mengancam kehidupan masyarakat.

        • Merencanakan dan melaksanakan prokasih yaitu melaksanakan program kali bersih.

        • Pemerintah membangun kantong-kantong air atau wadah-wadah untuk menampung air hujan, hal itu berfungsi menanggulangi air bah.
        • Pemerintah melakukan penertiban bangunan liar yang ada di bantaran kali, karena bangunan-bangunan itu di samping menyebabkan banjir juga merusak pemandangan. 
        • Pemerintah selalu menghimbau kepada masyarakat melalui RT/RW, Lurah untuk melakukan kerja bakti secara berkala.  
        • Pemerintah memberdayakan masyarakat dengan cara padat karya baik untuk memberishkan lahan-lahan/parit-parit juga menyapu lingkungan, berarti pemerintah telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 
        2. Partisipasi masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir
        • Melakukan kerja bakti secara berkala untuk membersihkan saluran air dan sampah-sampah yang terdapat di lingkungan.

        • Dihimbau agar masyarakat sadar jangan sampai membuang sampah pada saluran air dan hendaklah di tempat sampah yang tersedia sehingga lingkungan tetap bersih. 
        • Mentaati peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah tentang penataan pemukiman dan bila membangun hendaklah adanya keseimbangan antara luas tanah dan bangunan. 
        • Masyarakat sadar jangan melakukan aktivitas terutama membangun di bantaran kali atau sungai.

        2. Cara Menanggulangi Bahaya Banjir

        Penanggulangan bahaya banjir adalah merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengatasi banjir yang telah terjadi, artinya banjir yang di alami masyarakat sangatlah berbahaya bagikehidupan manusia dan lingkungannya. Penanggulangan bahaya banjir yang menghantui masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa alternatif baik oleh pemerintah maupun masyarakat, diantaranya:
        • Peran pemerintah adalah:
        • Menyiagakan posko penanggulangan bahaya banjir dan menyiapkan berbagai kebutuhan masyarakat dengan cara membuat dapur umum, memberikan pakaian dan memberi pelayanan kesehatan masyarakat.

        • Membuat talang-talang, menyediakan perahu karet untuk menyelamatkan masyarakat yang terjebak banjir atau memindahkan masyarakat yang tempat tinggalnya terkepung oleh banjir yang terlalu tinggi atau dalam.
        • Menyiapkan pompa-pompa air untuk mengurangi luapan air dan air itu disalurkan pada sungai-sungai yang tidak mengalami banjir. Genangan air banjir tersebut sedikit berkurang volume airnya. 

        •  Partisipasi masyarakat
        • Menyampaikan informasi pada masyarakat lain bahwa di tempat tersebut terjadi bahaya banjir.
        • Menyediakan prasarana yang kita miliki seperti menyediakan ban-ban bekas untuk digunakan dalam rangka penyelamatan masyarakat.
        • Membantu mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat yang terkena musibah banjir baik itu pangan maupun sandang serta ikut terjun ke dapur-dapur dalam posko penanggulangn banjir untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang terkena banjir tersebut.
        • Membantu pemerintah untuk melakukan pertolongan kepada masyarakat, sesuai dengan alat yang telah disediakan oleh pemerintah, maka partisipasi aktif oleh masyarakat itu dapat dilakukan dengan cara membantu tenaga, pikiran serta harta benda dalam meringankan masyarakat dalam menanggulangi bahaya banjir.

        Banjir




        • Pengertian Banjir
        Banjir adalah luapan air yang melebihi dari standar kapasitas akibat hujan yang terus menerus, maupun luapan air pasang di laut, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah tepi pantai. Di DKI Jakarta banjir merupakan salah satu yang mengancam kehidupan manusia, ketika hujan turun masyarakat yang menjadi langganan banjir selalu dihantui perasaan cemas, takut, dan selalu waspada akan terjadi banjir.
        • Faktor yang Menyebabkan Banjir
        Ada 2 faktor utama yang menyebabkan terjadinya banjir di DKI Jakarta, diantaranya:
         1. Faktor dari Aktivitas Manusia
        • Membuang sampah di sungai. Masyarakat tidak sadar akan lingkungan, melihat sungai itu sebagai sarana yang digunakan untuk membuang sampah dan beranggapan sampah akan hanyut dibawa oleh air.
        • Membangun rumah di bantaran kali atau tepi sungai, sehingga sungai menjadi sempit sedangkan volume air lebih dari sungai yang tersedia maka terjadilah banjir.

        • Membangun pemukiman dengan tidak membangun sarana saluran air.
        • Penebangan pohon di hulu terutama tepi di sungai  bagi orang yang kurang memperhitungkan keseimbangan lingkungan alam.
        • Penataan lingkungan kota yang terus menerus akibat kebutuhan perumahan penduduk, perkantoran, industri, sehingga dengan keterbatasan tanah jumlah kenutuhan semakin bertambah.
        • Membuang sampah ke saluran air atau sungai sehingga menghambat atau menyumbat aliran air.
        • Banyaknya bangunan-bangunan bertingkat sehingga menyebabkan beban yang berat pada tanah akibatnya terjadi penurunan tanah.
        •  Penggunaan atau pengambilan air tanah dalam yang berlebihan.

        2. Faktor dari Kondisi Alam 
        • Kondisi dataran rendah di Jakarta berada di bawah permukaan air laut pasang antara 1 sampai dengan 1.5 meter sebanyak 40%. 
        • Air dari hulu menuju laut melalui 13 sungai di wilayah DKI Jakarata yang berasal dari Bopuncur (Bogor Puncak Cianjur).
        • Hujan melebihi kapasitas atau curah hujan tinggi. 
        • Air hujan yang tercurah tidak terserap oleh tanah. 
        • Terjadinya air pasang sehingga menimbulkan limpahan air sungai dan air laut.
        • Terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.

        Pendahuluan
        Assalamu'alaikum Wr. Wb.
        Hai semua yang sedang membuka blog saya, nama saya Nadiya Tussa'adah. Ini merupakan postingan pertama saya. Tujuan saya membuat blog ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan wawasan tentang kota Jakarta. Salam kenal dan sekian dari saya.. :)
        Wassalamu'alaikum Wr. Wb.